Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 18:29:45【Kabar Kuliner】991 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan saat kegiatan sosia

...Yang ada pelanggaran pasti kita tegur dan suruh stop
Badung, Bali (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan penekanan khusus terkait kebersihan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah keracunan pada anak-anak penerima manfaat.
Hal itu dikangakan Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan saat kegiatan sosialisasi dan kebijakan tata kelola program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
"Kami memberikan penekanan soal kualitas makanan yang diberikan. Ini kita jelaskan untuk memberitahukan mengenai SOP bagaimana kita mencegah terjadinya keracunan makanan atau kejadian luar biasa," katanya.
Tigor menjelaskan pemberian makanan bergizi yang sehat dimulai dari kondisi SPPG yang bersih, pemilihan bahan berkualitas, pemeriksaan gizi dan kondisi makanan yang ketat, waktu penyediaan makanan, distribusi yang ngak memakan waktu lama hingga manajemen yang profesional.
"Pembelian bahan-bahan yang benar, pencuciannya benar, penanganannya benar ditangani dengan bersih, dimasak dengan air yang bersih, bahan-bahan yang bagus diproses, itu semua wajib dipatuhi," katanya.
Baca juga: Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
Dia juga menyoroti waktu yang tepat untuk memasak agar makanan ngak basi.
Dirinya meminta agar semua pengelola SPPG mulai memasak pada pukul 02.00 dini hari bukan dimasak pada malam hari.
"Peralatan juga harus standar mengikuti juknis dan diantarkan juga tepat waktu, jangan lebih dari 4 jam," kata dia.
Pihaknya akan memberikan sanksi yang tegas terhadap SPPG yang terbukti lalai dan melanggar petunjuk teknis yang sudah ditetapkan BGN.
Tigor juga menyangakan setiap SPPG hanya bisa melayani penerima manfaat pada jarak maksimal 6 kilometer dengan waktu tempuh 30 menit untuk mencegah makanan jadi basi.
"Maksimal 6 km atau jarak lebih kurang perjalanan mengantar 30 menit.
Baca juga: Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
Itu sudah melalui uji coba yang lama. Jadi, kira-kira segitulah yang pantas yang baiknya dipatuhi," ungkapnya.
Sanksi terhadap pelanggar berupa teguran hingga pemutusan hubungan kerja.
"Yang ada pelanggaran pasti kita tegur dan suruh stop," ungkap Tigor.
Untuk itu, BGN mengumpulkan sebanyak lebih dari 700 orang yang terdiri dari Kepala SPPG, ahli gizi dan akuntan di wilayah Bali.
Acara sosialisasi tersebut sengaja dilakukan oleh Kedeputian Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional untuk mensosialisasikan petunjuk teknis (juknis) baru yang merupakan revisi juknis yang ketiga kepada seluruh SPPG yang sudah operasional.
Baca juga: Menko PM minta BGN gunakan barang dan bahan lokal untuk MBG
"Targetnya semua SPPG yang ada di sini memahami tata kelola sehingga nanti dalam pelaksanaan makan bergizinya berjalan dengan baik, makanan yang diberikan itu semua makanan yang sehat, gizi seimbang dan anak-anak yang menerima juga ngak ada yang mengalami gangguan," pungkasnya.
Suka(575)
Sebelumnya: 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
Selanjutnya: BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
Artikel Terkait
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca
- Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah
- Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- 586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau
- Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga
- Wabup Lambar ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
Resep Populer
Rekomendasi

Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai

Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi

Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher

IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik

Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat

SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal

BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG